Selasa, 27 Mei 2014

Moonraker Dulu Balap Liar Sekarang Balap Resmi

Balap Liar
Gambar: Ilustrasi

Di Bandung Generasi baru Moonraker Club bersaing ketat dengan beberapa klub lain yang lahir lebih baru semisal kelompok berbasis Kawasaki Ninja 250R, Honda Tiger atau keluarga Yamaha. Tradisi ritme turun dari Lembang ke kota Bandung masih seru. "Biasanya kita lakoni malam atau di atas jam 12,” jelas teman dari Moonraker Club.

Beda halnya dengan Komunitas penjiplak Ninja 250R, mereka tidak mau disebutkan sebagai pembalap liar, ciri yang sering mereka lakukan adalah rutin melakoni ritual ’manasin ban’ di jalur Tangkuban Perahu - Subang pada hari Minggu pagi.

Di Jakarta titik panas terpantau di seputaran Jakarta Selatan di Pondok Indah, Matraman, Jakarta Timur dan juga di Jakarta Pusat seperti di daerah Kemayoran serta Monas. Ketiga tempat itu banyak dijadikan arena balap liar di Ibu Kota karena treknya yang lurus dan panjang. Soal aturan nggak dibuat ribet, umumnya  disepakati  bebas atau drag biasa.

Menurut Oky Adityawan, juragan bengkel Sin Think Performance, di Kawasan Jati Padang Utara, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. ”Untuk pilihan bebas, joki lawan boleh menutupi lawan dengan cara menutup jalur lawan. Jika drag biasa maka joki tidak boleh menutup jalur lawan, dan hanya diperbolehkan bermain sesuai jalurnya”

Ia dan timnya, getol melakukan balap liar. Ngomongin mesin, ada kilik standar dan bebas. Malah seperti balap motor sungguhan, ada juga yang melakoni scruut agar fair dan lebih tertata.

Motor discrut paling banyak diikuti oleh peminatnya dari kelas standar. Maklum nggak perlu duit gede dan lebih mengandalkan kejelian mekaniknya menseting motor dengan wilayah kilikan seputar kepala silinder, piston dan juga noken as.

Di sisi lain banyak peraturan bisa dilakukan atas dasar kesepahaman oleh masing-masing pihak. Misal di permainan motor skubek, ”Biasanya, gue taruhan skubek berdasarkan piston diameter 58, tapi kalau ada yang mau lebih besar pistonnya juga nggak papa asalkan speknya sama,” kata Albianto, mekanik Albi New Motor (ANM) di Jl. Brigif, No.38A, Ciganjur, Jakarta Selatan.

Lalu, pengapian juga nggak boleh diganti dengan yang versi racing, harus pakai yang orisinil bawaan motor.

Saat mau bertarung, mereka memang sangat serius. Persoalan gengsi dan besarnya nilai taruhan bisa dijadikan patokan. Angka puluhan sampai ratusan juta juga sering dilakoni.

Makin seru, kalau kalah, mereka akan membalas dengan istilah ngebal atau melawan ulang dengan taruhan yang tentunya sudah dilipatgandakan. Soal ketegangan, jangan lupa juga sama ritual kucing-kucingan masih terjadi dengan Polisi setempat.

Sumber sempat merasakan adrenalin tegang saat ada hajat balapan liar di wilayah Tangerang dan Depok. Nimbrung sama pembengkel Bali BNK Performance yang sebelum balap harus saling kontak melihat gerakan patroli Polisi di wilayah Serpong dan sekitarnya. Ini juga yang jadi daya tarik kegiatan ini.

”Jika kami disediakan tempat untuk bermain kami sudah pasti akan bermain di tempat resmi dan tidak bermain di arena yang berbahaya,” jelas Muhammad Reza pemilik motor trek lurus balap malam. Dia pemilik motor Crypton yang sering turun di titik-titik balap liar Jakarta, khususnya Jakarta Timur dan BSD.

Walau bermain di wilayah bahaya, mereka tetap melengkapi diri dengan alat keselamatan yang masuk kategori tidak main-main. Bahkan sebagian dari mereka menggunakan merek branded.

Ikuti Lewat Email

Hai bro, dapatkan artikel terbaru dengan berlangganan melalui email

BACA JUGA

0 Komentar " Moonraker Dulu Balap Liar Sekarang Balap Resmi"

Silahkan berikan komentar/pertanyaan anda. Komentar yang berisi link tidak akan ditampilkan.Terimakasih.