Tampilkan postingan dengan label News. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label News. Tampilkan semua postingan

14/06/2016

Moonraker Karawang Gelar Kegiatan Bakti Sosial

Moonraker Karawang Baksos
Bakti Sosial Moonraker Karawang
Biasanya komunitas motor identik dengan perbuatan negatif atau ugal-ugalan. Namun tidak dengan Komunitas Moonraker Kabupaten Karawang.

Komunitas motor yang terdiri dari berbagai jenis sepeda motor yang mempunyai semboyan One For All – All For One ini menggelar kegiatan bakti sosial yang di pusatkan di Mesjid Raya Bumi Telukjambe, Telukjambe Barat Kabupaten Karawang. Bakti sosial yang dilakukan adalah dengan memberikan santunan pada anak yatim piatu berupa paket sembako.

Pada Acara Bakti Sosial tersebut seluruh anggota Moonraker, juga Pengurus DKM Mesjid Raya Bumi Telukjambe serta Pimpinan Miftahul Jannah, Ust. Kamaludin yang sekaligus didaulat memberikan tausyahnya.
Moonraker Karawang Baksos
Member Life yang Hadir pada kegiatan bakti sosial
Menurut ketua Umum Moonraker Karawang saat di temui mengatakan dengan kegiatan ini disamping menjaga kekompakan sesama anggota Komunitas Moonraker juga merupakan kepedulian terhadap sesama terutama kepada para anak yatim, selain itu dengan kegiatan ini untuk menghilangkan image negatif terhadap komunitas motor, kami ingin menciptakan suasana aman, tenang dan kondusif di wilayah Karawang.

“Dengan kegiatan ini kami berharap image masyarakat terhadap komunitas motor, khususnya komunitas Moonraker akan positif”, jelas Ketua Umum Moonraker Kabupaten Karawang.

Moonraker Karawang Baksos
Ustad Kamaludin yang merupakan Pimpinan dari Yayasan Miftahul Jannah Wadas yang saat itu hadir serta memberikan tausyahnya, saat dimintai pendapatnya oleh Sinfo Jabar mengatakan bahwa dirinya merasa bangga karena image masyarakat terhadap komunitas motor kebanyakan negatif, tapi tidak dengan komunitas motor Moonraker. “Kami merasa bangga dengan anak anak muda yang tergabung pada komunitas motor Moonraker yang melakukan kegiatan bakti sosial dengan menyantuni anak yatim piatu. Kegiatan ini sangat positif ,” terang Ustad Kamaludin.

Dikatakan, selain itu Ustad Kamaludin juga berpesan kepada komunitas motor Moonraker yang rata rata masih anak muda untuk selalu mengadakan kegiatan yang positif, sebab tulang pungung Negara ada pada generasi muda. Dan teruslah perbaiki hubungan dengan kedua orang tua.

Sementara itu salah seorang anggota komunitas motor Moonraker, mengatakan kegiatan bakti sosial santunan anak yatim piatu digelar sangat positif. Dimana tujuan kegiatan ini adalah untuk menjalin kedekatan dan persahabatan dengan masyarakat. “Kita ingin merubah image, bahwa tidak semua komunitas motor berbau negatif. Seperti yang komunitas motor Moonraker lakukan yaitu dengan memberikan santunan pada anak yatim piatu,” pungkasnya.

Laporan : WIJAYANTO PITRA-KUSMAWAN
Sumber : www.seputarinfojabar.com

18/05/2016

Kegiatan Moonraker Bandung Memperbaiki Lingkungan

kerja-bakti-moonraker
Para anggota membersihkan rumput dan got di Jalan Ir H Djuanda, Kota Bandung, Minggu, 24 April 2016.*/DOK. MOONRAKER
Klub motor Moonraker bekerja bakti membersihkan lingkungan di Dago, Kota Bandung, Minggu, 24 April 2016. Lebih dari 200 anak muda yang bergabung dalam klub berlambang serigala dan sayap garuda itu, mencabuti rumput liar, membersihkan got, dan memunguti sampah dari sebagian Jalan Ir H Djuanda (Dago).

Kegiatan bertajuk Moonraker Indonesia Sport Club Beberes itu berlangsung sejak pukul 7.00 pagi di Terminal Dago, dilanjutkan ke Dago Bengkok, dan berakhir sekitar pukul 11.00 di depan Hotel Jayakarta.

Menurut Sigit Permana, Ketua Umum Moonraker Indonesia, program beberes yang dalam Bahasa Sunda berarti merapikan itu, bertujuan mendukung Pemerintah Kota Bandung dalam memperbaiki lingkungan. "Kami sudah ikut beberes Sungai Cikapundung, bareng Pak Ayi Vivananda, wakil walikota waktu itu. Lalu ikut pembenahan longsor di Curug Dago, yang juga area wisata, dan punya nilai kebudayaan bagi Kota Bandung," kata Masbon, pria yang dikenal sebagai Masbon, saat dihubungi oleh 'PR'.

Ia menuturkan asal ratusan pemuda yang terlibat, bukan hanya dari wilayah Dago dan sekitarnya. Banyak juga mereka yang menyempatkan hadir dari wilayah utara Bandung seperti Ciumbuleuit, Ledeng, dan banyak wilayah yang cukup jauh dari Dago.

Ia berharap, pelaksanaan bakti sosial dan gerakan lainnya bisa menghapuskan citra negatif berandalan motor yang melekat pada Moonraker. Di samping penyelenggaraan agenda sosial dan lingkungan, para anggota Moonraker Syariah pun rutin mengikutikan tausiyah setiap Jumat. "Kegiatan-kegiatan ini diadakan supaya anak-anak (anggota Moonraker) berubah pola pikirnya. Tidak akan melakukan hal negatif lagi," ujar Masbon.

Sumber: www.pikiran-rakyat.com

Moonraker Subang Memperingati Hari Bumi Goes Green and Clean

Moonraker-Earthday
DADAN RAMDAN/PASUNDAN EKSPRES PEDULI LINGKUNGAN. Komunitas Earth Hour Subang, Reptil Lovers Kalijati, Club Motor Moonraker dan pelajar, serta Kepala BLH Suwarna Murdiaz dalam acara Pamanukan Goes Green and Clean, yang dipusatkan di halaman kantor Kecamatan Pamanukan, Minggu (1/5).
Aktivis lingkungan dari berbagai komunitas mengadakan kegiatan Pamanukan Goes Green and Clean. Kegiatan yang didukung Earth Hour Subang, Reptil Lovers Kalijati, Club Motor Moonraker dan pelajar, dipusatkan di halaman kantor Kecamatan Pamanukan, Minggu (1/5).

Ketua Gerakan Peduli Lingkungan (GPL) Subang Sansan Yulinsyah, Kabupaten Subang itu wilayahnya cukup luas. Bukan hanya kota Subang ada juga Selatan dan Utara yang lebih dikenal dengan Pantura. Smeua daerah dijaga kelestarian lingkungannya.

“Harapannya yaitu muncul sebuah kesadaran dari kalangan pemuda dimana, 5-10 tahun ke depan lingkungan ini harus tetap terjaga dan lestari dari berbagai polusi, sehingga bumi yang kita pijak ini tetap hijau. Save Earth Go Green,” ujarnya.

Agenda kegiatan yang bertemakan Pamanukan Goes Green and Clean, antara lain menanam 100 pohon, gerakan nyandak sampah, sosialisasi hemat energi dan savety ready dari club motor.

“Kesadaran dan kepedulian adalah tindakan yang nyata dari sebagian pemuda Subang untuk menjaga lingkungan agar tetap asri. Kita ingin mewariskan mata air bukan air mata untuk cucu kita di massa yang akan datang,” tuturnya.

GPL memiliki program unggulan yaitu recycel bank yaitu menukar sampah dengan sebuah buku untuk menumbuhkan minat baca di kalangan pelajar. Sementara itu, anggota Moonraker Subang Rully mengatakan, menjaga lingkungan sudah menjadi kewajiban bersama. Terlebih Moonraker memiliki visi dan misi yaitu positif, produktif dan kondusif. Moonraker ingin memperbaiki citra di masyarakat. “Kami peduli lingkungan bukan hanya sebatas hari ini, tapi akan berkelanjutan,” katanya. Kegiatan itu akan berlanjut pada tanggal 9 Mei mendatang dengan menghadirkan anggota DPR RI dan Kementerian Lingkungan Hidup.

Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Subang Suwarna Murdias merespon positif dan berterima kasih dimana ada kalangan pemuda yang peduli terhadap lingkungannya. Kegiatan itu diharapkan terus berkelanjutan karena berkaitan dengan Hari Bumi dimana bumi perlu terus dijaga kelestarianya.

“Lingkungan hidup dan alam ini adalah tempat kita bernaung untuk hidup dan kehidupan anak cucu kita. Sumber daya air adalah sumber utama kehidupan manusia. Tanamlah pohon untuk kehidupan yang lebih baik,” tandasnya. (dan/vry)

Sumber : Pasundanekspres.com

15/02/2016

Moonraker Syariah Selenggarakan Tabligh Akbar Speed To Taqwa

Moonraker-Syariah
Moonraker Syariah

Coblong, Kota Bandung- Penyuluh Kecamatan Coblong Kota Bandung bekerjasama dengan “Moonraker Syariah” menyelengarakan kegiatan Tabligh Akbar dengan tema “Speed To Taqwa” bertempat di Masjid Ar Rahman Terminal Dago Kota Bandung, Sabtu (05/2). Kegiatan tersebut dihadiri oleh Drs. H. Edwin (salah seorang Anggota DPRD Kota Bandung),  Camat Kec. Coblong, Kepala KUA Kec. Coblong dan Ketua BNN Kota Bandung.

Tampil sebagai penceramah dalam tabligh akbar ini adalah mubaligh muda yang konsen terhadap persoalan-persoalan remaja saai ini yakni  Ust. Dadang Komaridun, S.Pd, Ust. Iwa Muttaqin dan Ust. Evi Effendi. Dalam ceramahnya mereka menyampaikan tentang pentingnya memanfatkan masa muda untuk berkarya dan beribadah kepada Allah Ta’ala agar dapat hidup mulia serta Islam sebagai agama Rahmaran lil Alamin.

Dadang Komarudin, S.Pd Ketua Pelaksana kegiatan ini dalam keterangannya mengatakan bahwa tujuan pelaksanaan kegiatan Tabligh Akbar ini adalah untuk mengkoordinir dan memfasilitasi remaja-remaja yang selama ini lebih akrab dijalanan dan identik dengan kebut-kebutan bahkan kekerasan agar dapat diajak kembali belajar mengaji dan memahami Islam sebagai rahmatan lil alamin. Selain itu sebagai Penyuluh Agama Islam, Dadang Komarudin, S.Pd ingin menampilkan kepada masyarakat bahwa institusi Kementerian Agama yang dengan jargonnya “bersih dan melayani” senatiasa istiqomah melaksanakan program-program pembangunan keagamaan. .

 Kegiatan tabligh akbar bersama “Moonraker Syariah” dengan tema “Speed To Taqwa” di Masjid Ar Rahman ini telah dilaksanakan sebanyak lima kali setiap Jum’at malam yang dimulai pada pukul 19.00 s.d 21.00 WIB.

Sumber : Kemenagkotabandung.com

Mengubah Citra Buruk Moonraker Melalui Kegiatan Kerohanian

Moonraker-Syariah
Suasana tabligh akbar Moonraker Syariah yang dilakukan di Masjid Arrahman Darul Ilmi Dago, Jumat (5/2/2016) malam (Foto By: Pikiran Rakyat Bandung)


BANDUNG, (PRLM).- Citra negatif sudah kadung melekat pada Moonraker. Disebut sebagai berandalan bermotor, kelompok ini kerap dianggap lebih dekat dengan maksiat. Moonraker Syariah mencoba melawannya. Bukan untuk pencitraan, tapi upaya perbaikan diri selagi masih punya kesempatan.

Dedy Jumena (36) atau yang akrab dipanggil Ebeth masih merinding setiap mengingat perjalanannya ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah umrah. Hari-hari dihabiskan untuk bertafakur. “Saya yang ibaratnya setengah hidup saya ini isinya dosa, bisa sampai ke sini (Tanah Suci). Di sana jadi ingat perjuangan Nabi Muhammad, juga Nabi Ibrahim, malu saya,” ujar pria berkacamata ini.

Ibadah umrah beberapa tahun silam menjadi titik baliknya. Selagi masih punya kesempatan, ia ingin memperbaiki diri. Dari hal-hal mudah, misalnya tidak meninggalkan salat. Seasyik apapun kegiatannya tidak lantas membuatnya meninggalkan salat. Ia mulai meluangkan lebih banyak waktu untuk belajar agama. Semangat memperbaiki diri ini kemudian ditularkan pada teman-teman yang lain. Dari sanalah ide membentuk Moonraker Syariah bermula.

Bersama teman-teman seide itu, Ebeth mencari-cari tempat untuk berkumpul. Lantaran tidak bermukim di satu wilayah, cukup sulit mencari masjid yang mau menampung kegiatan mereka. “Sampai akhirnya kami lagi makan nasi goreng di dekat Terminal Dago. Ternyata di sekat situ ada masjid yang belum jadi, kebetulan kami kenal marebotnya. Setelah minta izin, kami diperbolehkan pengajian di situ setiap Jumat,” tutur Ebeth.

Sekarang kalau azan salat dulu. Hobi tetap jalan, tapi salat enggak ditinggal
Sejak enam bulan lalu secara rutin mereka menggelar pengajian selepas salat Isya. Ustaz diundang untuk berceramah. Tidak sembarang ustaz yang diundang. Hanya ustaz yang bisa ‘berbicara’ dengan anak muda yang akan diundang. Cara penyampaian ini penting menurut Ebeth. Berbicara dengan anak-anak muda, khususnya anggota Moonraker, perlu kepiawaian khusus. Salah cara dikhawatirkan justru membuat alergi. “Kalau isinya menghakimi, malah tidak bisa diterima. Saya juga nggak mau digituin,” kata Ebeth.

Ebeth juga tidak mau pengajian ini terjebak pada aliran-aliran tertentu. Ia ingin pengajian ini bisa dinikmati oleh siapapun. Anak muda, orang tua, anggota Moonraker, anggota kelompok lain, juga masyarakat luas.

“Lumayan efeknya, yang semula datang pakai celana jins bolong-bolong sekarang pakai sarung. Ada yang dulu punya dua tindik, sekarang dilepas satu,” kata Ebeth. Perubahan kecil ini justru menggembirakan. Pertanda masing-masing orang tengah berproses. Ia justru tidak ingin perubahan itu terjadi drastis.

Dua pekan lalu, mereka mengadakan tabligh akbar. Dari jumlah yang hadir, acara ini tergolong sukses. Jika pengajian rutin maksimal hanya 60 orang, hajatan kemarin dihadiri ratusan orang. Setelah kegiatan itu, beberapa orang menyatakan ketertarikannya mengikuti pengajian. “Ada yang ingin datang tapi malu. Mereka berpikir kalau datang pengajian itu ngajinya sudah jago, ilmunya sudah tinggi. Padahal mah nggak. Siapapun boleh datang,” katanya.

Ebeth menyadari, upaya membentuk Moonraker Syariah ini tidak bisa lepas dari prasangka pencitraan. Tapi, ia tidak mau penilaian orang menghentikan upaya untuk memperbaiki diri. “Niatnya lillahitaala. Ini niat kami untuk jadi lebih baik,” ujarnya.

Menjalankan syariat agama, menurut Ebeth, tidak lantas membuat mereka meninggalkan kegemaran mereka mengutak-atik motor. “Bedanya, sekarang kalau azan ya salat dulu. Hobi tetap jalan, tapi salat enggak ditinggal,” ucapnya. (Catur Ratna Wulandari)

Sumber : www.pikiran-rakyat.com

30/03/2015

Juara... Indonesia Raya Berkumandang di Qatar


Andi Gilang Juara
Andi Gilang (tengah) berhasil menyabet podium pertama di race 2 balap Shell Advance Asia Talent Cup di Sirkuit Losail, Qatar, (29/3/2015).

Dikumandangkannya lagu 'Indonesia Raya' untuk pertama kali di ajang balap bergengsi Asia, ini merupakan momen bersejarah. Kebanggaan ini tentu mendongkrak semangat untuk menjadikan pebalap Indonesia semakin disegani di dunia balap internasional.

Andi Farid Izdihar atau yang akrab disebut Andi Gilang mempersembahkan kemenangan kepada bangsa Indonesia setelah berhasil naik ke podium tertinggi pertama kalinya dalam ajang Asia Talent Cup (ATC) di Sirkuit Losail, Qatar, Minggu (29/3/2015).

Start dari posisi ketiga, pebalap lulusan Honda Racing School tersebut mampu mempertahankan posisi untuk berada pada rombongan terdepan sepanjang balap ATC race 2. Dengan semangat balap yang gigih, Andi Gilang terus memacu Honda NSF250R tunggangannya sepanjang balapan berlangsung.

Memulai balapan dari tempat start ketiga, Gilang bertahan di rombongan depan sepanjang balapan. Dia beberapa kali memimpin, bergantian dengan Kazuki Masaki (Jepang), Nakarin Atiratphuvap (Thailand), dan Ayumu Sasaki (Jepang).

Andi Gilang Juara
Andi Gilang saat berebut posisi dengan pebalap Jepang Pada Asia Talent Cup.
Pada putaran ke-9, Takuma Kunimine (Jepang) terjatuh dan tak bisa melanjutkan balapan. Kunimine adalah juara balapan pertama Asia Talent Cup di Qatar, Sabtu (28/3/2015).

Persaingan memanas pada dua putaran terakhir dari total 14 lap balapan. Adam Norrodin (Malaysia) sempat menyodok ke urutan ketiga, di belakang Atiratphuvap dan Gilang.

Sementara itu, pebalap Indonesia lainnya, Gerry Salim, juga meraih hasil positif dengan finis pada posisi ketujuh dengan catatan waktu 31'05.982. Prestasi ini mendongkrak posisi Andi Gilang di klasemen sementara ATC ke posisi empat dan Gerry Salim di posisi tujuh.

Asia Talent Cup (ATC) merupakan ajang balap bergengsi yang digagas Dorna Sports penyelenggara MotoGP untuk mencari pebalap muda berbakat Asia. Tahun ini, ATC diikuti 22 pebalap dari tujuh negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Japan, Thailand, China, Australia, and Filipina.

Sumber: otomotif.kompas.com