Tampilkan postingan dengan label News. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label News. Tampilkan semua postingan

22/09/2012

Bakti Sosial Untuk Masyarakat

Moonraker
Wakil Walikota Bandung Berfoto Bersama Para Anggota Moonraker Indonesia

"Jangan sebut kami gank motor lagi”, begitu kira-kira seruan hati sekitar 10.000 anggota Moonraker Indonesia Sport Club (MISC).

Untuk memupus image negatif tadi, komunitas di bawah komando Irvan OC ini gencar menggelar berbagai program. Antara lain, bakti sosial, peduli bencana, dan terlibat di berbagai kegiatan balap motor, road race, grasstrack, hingga motocross.

Kampanye tersebut sudah berlangsung selama 4 tahun, sejak MISC resmi jadi klub yang menginduk ke Pengprov IMI Jabar.” Intinya, kita sudah enggak main-main lagi untuk berubah ke arah klub yang benar-benar berguna buat anggota dan sekeliling kita,” buka Irvan OC.

Selama 2 bulan terakhir (Oktober-November), klub yang bermarkas di Dago Atas, Bandung ini aktif dalam kegiatan lingkungan hidup bersama Pemkot Bandung. “Dari bersihin sungai, hingga penghijauan beberapa wilayah yang sekiranya gundul,” tambah Martin Hidayat, Sekretaris Jenderal Moonraker Indonesia Sport Club (MISC).

Tidak hanya di Bandung, kegiatan sosial mereka juga menjangkau Yogyakarta dan Sumatera. Saat terjadi bencana gunung Merapi di Yogyakarta dan tsunami di kepulauan Mentawai, secara spontan MISC kumpulkan dana di sepanjang jalan Dago.

“Hingga kini, kita terus mengumpulkan sumbangan itu. Dan hasil akhir sumbangan akan kita serahkan kepada IMI Jabar untuk disalurkan.” Jelas Iwa dan Ebeth, anggota MISC.

Sumber: Otomotif Zone.com

20/09/2012

Prestasi Balap Motor di PON Jadi Solusi Geng Motor

Moonraker
Para Atlet Cabor Balap Motor berfoto bersama istri Gubernur Jawa Barat, Ibu Netty Prasetyani

"Keberhasilan tim balap motor Jabar di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII/2012 di Riau, diharapkan bisa memberikan dampak pada aktivitas generasi muda yang positif. Salah satunya terhadap aktivitas geng motor yang saat ini kembali berulah."

Rio Teguh selaku Ketua kontingen team Balap motor PON Jawa barat memimpin keberangkatan dari bandara Husein sastranegara Bandung pada tanggal 5 September 2012 pukul 07.20 WIB.
Keberangkatan Team diikuti 4 pembalap Berprestasi yang dimiliki Jawa Barat sekelas Owie Nurhuda, Wahyu Widodo, Oki Ristan dan Anggi Permana Putra didampingi pula oleh pelatih Irvan Octavian dan Benny Baonk Nursandi serta wakil manager Uki Jutomo.

Para atlet akan mengikuti ajang perebutan medali emas dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII/2012 cabang balap motor di Sirkuit Sport Centre Bangkinang, Kabupaten Kampar, Riau.

Sebanyak 23 pembalap di kelas perseorangan dan 15 pembalap Pengprov di kelas beregu lolos untuk berpartisipasi di PON Riau 2012.
Empat medali emas diperebutkan dalam ajang ini. Mereka bermain di kelas 115 cc perorangan dan beregu serta 125 cc perorangan dan beregu.

Dan pada akhirnya, Provinsi Jawa Barat berhasil mengantongi dua emas dalam cabang balap motor ini. Kedua medali emas tersebut berhasil diraih oleh Wahyu Widodo dan Anggi Permana di kelas 125 cc beregu. Sedangkan satu medali emas juga berhasil diraih oleh Oki 'Ristan' Lukmansyah dan Owie Nurhuda di kelas beregu 110 cc.

Sementara itu pembalap tuan rumah, Riau juga berhasil mengantongi satu medali emas melalui cabang balap motor yaitu Ifos Alfa Ria yang berhasil menyabet emas tersebut di kelas perseorangan 110 cc. Ifos Alfa Ria menjadi yang terbaik setelah membukukan waktu tercepat 18,06 menit.

Satu medali emas lagi berhak menjadi milik Rafid Topan Sucipto, pembalap asal DKI Jakarta. Pembalap andalan Jakarta ini mengantongi emas dari kelas perorangan 125cc.

Keberhasilan mereka diharapkan bisa menjadi contoh dan motivasi generasi muda lainnya dalam menyalurkan hobi balap motor.
Menurut istri Gubernur Jawa Barat, Netty Prasetyani Heryawan saat menyambut kontingen balap motor di gedung negara Pakuan, Jalan Oto Iskandardinata Kota Bandung, Kamis (13/9/2012) "Keberhasilan tim balap motor ini bisa menjadi sebuah kanalisasi bagi anak muda di Jabar yang memiliki hobi balap motor. Salah satunya menjadi kanalisasi atau penyaluran bagi generasi muda di geng-geng motor. Bukan tidak mungkin mereka menjadi atlet balap motor profesional."

Netty menambahkan, sejatinya, generasi muda yang terlibat geng motor bukan merupakan potensi yang negatif. Namun, mereka hanya memerlukan perhatian dan pengakuan atas kegiatan dan hobi mereka. Dan salah satunya bisa disalurkan melalui cabang olahraga balap motor. Dishub dan Disorda harus mulai mengajak mereka dan disalurkan ke cabang olahraga ini. Mudah-mudahan ini menjadi solusi bagi penanganan geng motor," tuturnya.

Moonraker
Juara Umum Cabor Balap Motor PON XVIII/2012

Salah seorang atlet balap motor PON XVIII/2012, Anggi Permana pun mengamini pernyataan istri Gubernur Jabar. Anggi menilai, keberadaan geng motor lebih kepada salah pergaulan dan kurangnya penyaluran minat generasi muda.

"Saya selalu ingat apa yang dikatakan kakak saya Irvan Chupenk. Kalau hobi balap dan ingin jadi pembalap, jadilah pembalap profesional. Bukan pembalap kacangan atau pembalap liar. Dan saya kira itu pun bisa menjadi gambaran bagi mereka yang gabung di geng motor," ujar peraih medali emas beregu 125 cc dan medali perunggu perorangan 125 cc di PON XVIII/2012 ini.

Untuk itu, dirinya mengajak generasi muda untuk menyalurkan hobi dan kegiatannya kepada hal-hal yang positif. Dan jika suka dengan balap motor, bisa disalurkan di sirkuit bukan di jalanan umum.

"Kalau balapan liar di jalanan banyak resikonya. Kalau jatuh, misalnya, siapa yang akan menolong. Beda dengan di sirkuit, jatuh ataupun sampai patah kaki, misalkan, kita ada tim yang menolong. Dan kalau berprestasi kita juga yang untung dan mendapat kebanggaan. Tidak hanya kita tapi juga keluarga," tutur anak ke empat dari 5 bersaudara.

Terkait sirkuit atau lintasan, Ketua Umum Pengprov IMI Jabar Oke Djunjunan mengaku telah melakukan pembicaraan langsung dengan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan. Bahkan, tutur Oke, Gubernur sangat merespon positif pembangunan sirkuit di setiap daerah.

"Beliau (Gubernur) sudah pernah bicara dengan saya dan menginginkan setiap kabupaten/kota di Jabar memiliki sirkuit sebagai upaya penyaluran hobi generasi muda dan pembinaan cabor balap motor. Dan dengan prestasi balap motor di PON XVIII ini, mudah-mudahan sirkuit tersebut bisa secepatnya terrealisasi," tegas Oke.

04/08/2012

Moonraker Indonesia, Gelar Musyawarah Nasional Kedua

Moonraker
Musyawarah Nasional Moonraker Ke-2 (Foto oleh otomotifzone.com)

Moonraker adalah sebuah organisasi club motor yang didirikan pada tanggal 28 Oktober 1978. Moonraker pun ikut serta mendirikan IMI Jabar pada tahun 1988. Dimana didalamnya terdapat para anggota yang mempunyai prestasi luar biasa di kancah olahraga road race, terbilang seorang Beny Baonk dedengkot pembalap roda dua yang malang melintang hingga sampai saat ini, Irvan Octavian yang selaku Ketua Moonraker Periode 2010-2012 pun pernah mengenyam Moto GP 1997 dan Juara Umum 1, Yamaha Cup dari tahun 1993 sampai 1996. M2R nama sandi club otomotif ini mempunyai banyak ribuan anggota, tersebar luas di indonesia.

Moonraker
Pimpinan Sidang Moonraker (Foto oleh otomotifzone.com)


Pada hari Minggu 29 Juli 2012 bertempat di Gedung DPD Golkar Jalan Pelajar Pejuang 45 No 113. Moonraker menyelenggarakan kegiatan Musyawarah Nasional Ke 2 Moonraker Indonesia Sport Club. Disamping acara Pemilihan calon Ketua Moonraker untuk Periode 2012 - 2014 acara ini juga jadi ajang pertemuan yang menghadirkan Moonraker dari berbagai daerah seperti Bandung Barat, Bandung Timur, Purwakarta, Cimahi, Ciamis, Cirebon, Jakarta Pusat, Bekasi, Subang, Lampung, Cikampek, Cianjur, Garut, Tanjung Sari, Tasikmalaya dan dari kota lainnya.

Moonraker
Sutia Firmansyah Ketua Moonraker Periode 2012-2014 (Foto oleh otomotifzone.com)


Sutia Tirmansyah alias Tiut selaku Ketua Moonraker Periode 2012-2014 mengungkapkan, "Rencana kedepan saya ingin memperkecil suatu image negatif yang selama ini dimata masyarakat sebagian selalu menganggap negatif bahwa Moonraker itu adalah Geng Motor namun salah besar. Kami sudah sangat sering melakukan dalam kegiatan sosial, kerja bakti, penanaman seribu pohon, penebaran benih ikan dan berbagai kegiatan positif lainnya dan Kami akan menyalurkan bakat-bakat para anggota sesuai dengan minat dan bakat mereka masing-masing, ada yang hobi dengan road race, band, music dan maupun olahraga lainnya".

Moonraker
Ketua Umum Moonraker Periode 2010-2012, Irvan Octavianus (Foto oleh otomotifzone.com)


Tak luput saran dan masukan dari Irvan Octavian yang telah menjabat sebagai Ketua Moonraker 2010-2012, "Terimakasih atas bantuan dan kerjasama selama ini, semoga dengan ketua yang baru ini Moonraker bisa menjadi yang paling TOP dibidang Otomotif dan dalam kegiatan positif lainnya. Misi yang belum terlaksanakan adalah ingin menimbulkan bibit Pembalap Nasional dan yang kedua menyatukan sesama club-club lain agar mempunyai arah dan tujuan yang sama dalam semua hal kegiatan positif lainnya,"

Moonraker
Senior Moonraker, Dandy Elfandy Bersama Sekjend Moonraker, Martin Hidayat (Foto oleh otomotifzone.com)


MANTAAAP Semoga Moonraker semakin Solid penuh kreativitas dan aktivitas banyak kegiatan positif lainnya, Maju Terus...! Salam WANIEUN...

Moonraker
Moonraker
Dewan Pembina Moonraker (Foto oleh otomotifzone.com)

Sumber :  Zona Otomotif Indonesia

15/07/2010

Moonraker Ingin Buat Deklarasi Bandung Aman dari Geng Motor

Moonraker
Media Cetak Yang Membahas Tentang klub Moonraker

Tak hanya geng motor Brigez saja yang ingin merubah imej. Geng motor Moonraker pun ingin mengajak geng motor lainnya untuk membuat deklarasi agar Bandung aman dari geng motor.

"Kita memang ingin mengadakan deklarasi bareng-bareng dengan geng motor lainnya," ujar Jenderal Moonraker Iskandar Yausa saat ditemui di Mapolwiltabes Bandung, Sabtu (12/5/2010).

Ia juga berharap geng motor di Bandung bisa menghilangkan sekat, sehingga masalah sepele atau organisasi tidak merekbet ke organisasi sehingga memicu perang antar geng. "Biar Bandung damai dari geng motor," ujar Iskandar.

Meski tidak berganti kulit menjadi Organisasi Kepemudaan (OKP) seperti geng motor Brigez. Namun, kata Iskandar mereka akan bertindak tegas kepada anggotanya yang membuat ulah.

"Kita bertindak tegas kepada anggota kita yang merusak atau membuat ulah. Akan kita serahkan langsung kepada yang berwajib," terangnya.

SUMBER : DETIK.COM

Unjuk Nyali, Demi Reputasi

Moonraker
Moonraker Bandung Speed Maniac Era 1990
Moonraker adalah nama geng motor yang paling lawas di Kota Bandung. Didirikan 28 Oktober 1978, kelompok ini sekarang telah beranggotakan ribuan orang yang tersebar di wilayah Jawa Barat.

Irvan Oktavianus, salah seorang pentolan Moonraker mengatakan, awal pembentukan klub Moonraker sebagai ajang silaturahmi para bikers di Kota Bandung. Berbagai kegiatan, seperti touring maupun balapan liar. Menurut informasi yang diterima detikportal, sejak tahun 1980-an, kelompok ini sangat disegani. Sebab selain suka ngetrek di jalanan Bandung, kelompok ini sering terlibat tawuran. Beberapa anggota geng bahkan ada yang membawa senjata api (senpi). Maklum, mayoritas anggotanya adalah anak kolong (anak anggota TNI). Hal ini yang membuat masyarakat dan polisi segan berbuat macam-macam. "Bagi anak motor berkelahi adalah hal lumrah. Kelompok lain juga begitu," kata Irvan Oktavianus, yang saat ini tercatat sebagai pembalap motor nasional.

Tapi Juara I Yamaha Cup Race 1995-1998 ini membantah kalau anggota Moonraker identik dengan perkelahian semata. Sebab, imbuh Irvan, sejak tahun 1980-an anggota Moonraker sering menang dalam balapan liar yang dilakukan di jalan-jalan Kota Bandung. "Malah anggota kami banyak yang jadi pembalap nasional, semisal Benny Baong," jelas Irvan kepada detikportal.

Selain Moonraker, sejumlah geng motor juga bermunculan di Bandung. Tapi yang reputasinya setara dengan Moonraker hanya tiga geng, yakni Exalt to Coitus (XTC), Grab on Road (GBR) dan Brigade Senja (Brigez). Empat geng motor tersebut kemudian menjadi legenda di Bandung. Rata-rata geng motor ini dibentuk oleh pecinta balapan liar. Awalnya jumlahnya hanya segelintir, namun makin lama makin banyak hingga ribuan anggota. Mereka tidak hanya berasal dari Bandung, melainkan dari Cirebon, Tasikmalaya, garut, Sukabumi, dan Subang. kemunculan geng-geng motor ini seakan menjadi pemandangan tersendiri di Bandung.

Setiap malam di akhir pekan mereka berkumpul. Biasanya Jalan Supratman, Lodaya, Dago, atau Gasibu, jadi tempat favorit. Di tempat itu mereka kemudian adu nyali dan adu kecepatan sepeda motor. Trek yang harus dilalui para pembalap tidak melulu di jalan yang datar dan lurus. Jalan penuh liku dan menurun juga dilakoni. Untuk medan yang satu ini, para pembalap biasanya mengambil start di Lembang dan finish di Jalan Setia Budi.

Nekatnya lagi, para pembalap dilarang menggunakan rem belakang. Padahal jalan yang dilalui menurun. Aksi nekat para pembalap tidak jarang memakan korban. Jangan heran kalau hampir setiap balapan selalu ada anggota geng yang tewas atau luka-luka saat balapan.

Tapi mereka sama sekali tidak kapok ataupun takut."Itu sudah risiko. Makin berat tantangan makin seru Kang," Kata Ari, anggota geng XTC. Apalagi semakin tinggi risiko semakin besar taruhannya. dalam setiap sesi balapan, nilai taruhan berkisar Rp 3 juta sampai Rp 5 juta. Malah ada yang menjadikan sepeda motor sebagai taruhannya. Pembalap yang menang berhak atas sepeda motor pembalap yang kalah. Uang taruhan merupakan patungan dari masing-masing anggota geng. Dan tiap-tiap geng punya joki (pembalap) andalan, berikut mekaniknya. 

Di ajang balap liar ini masing-masing geng menguji kemampuan pembalap maupun settingan mesin motor. Bila menang, hasil taruhan akan digunakan untuk pesta dan bersenang-senang. Sering kali persaingan antar geng di ajang balapan liar berbuntut ke luar arena.

Usai balapan, masing-masing geng tidak jarang terlibat tawuran. Masing-masing geng tidak pernah akur. Mereka bersaing dalam segala hal, baik balapan, soal reputasi ataupun keberanian. Repotnya, serangan yang mereka lakukan sering salah alamat. Sering kali mereka menyerang masyarakat yang tidak mengerti apa-apa.

Alhasil, banyak sudah pengguna jalan di Bandung yang telah jadi korban kebringasan anggota geng motor, yang mayoritas usianya masih belasan tahun. Kasatreksrim Polresta Bandung Tengah AKP Andree Ghama mengatakan para pelaku kekerasan anggota geng motor yang berhasil diciduk, semua dalam keadaaan mabok. Pengaruh alkohol itulah yang membuat anggota geng, yang rata-rata masih pelajar SMP dan SMA ini bertindak brutal.

SUMBER : “DETIK.COM”